Bismillahirrahmanirrahiim,
pada pembahasan kali ini akan kita bahas DHCP
(Dynamic Host Configuraton Protocol), langsung saja DHCP berbasis Client dan Server yang di
gunakan untuk pengalokasian alamat IP secara Otomatis pada sebuah jaringan,
selain alamat IP DHCP juga bisa memberikan default Gateway dan DNS server secara
Otomotis, dengan adanya DHCP sangat memudahkan sebuah jaringan kecil maupun
besar karena kita tidak perlu konfigurasi IP satu Persatu ke Client semua
otomatis, IP yang di sewakan oleh DHCP akan di perbarui pada rentang waktu
tertentu (lease time DHCP) sesuai yang di konfigurasi.
#. Cara Kerja DHCP
Karena DHCP
berbasis Client dan Server maka terdapat 2 pihak yang akan terlibat, yaitu DHCP
Server dan DHCP Client:
1.
DHCP
Server merupakan sebuah Protokol yang menyewakan layanan IP secara Otomatis
kepada semua klien yang memintanya.
2.
DHCP
Client merupakan perangkat lunak yang meminta / menyewa IP ke DHCP server.
DHCP Server umumnya memiliki
Range IP yang boleh untuk di distribusikan yang biasa di sebut DHCP Pool, setiap Client akan menyewa
IP yang terdapat pada DHCP Pool tersebut, DHCP server akan mengecek IP mana
yang belum di sewa, IP yang di sewa oleh DHCP Client akan di tentukan waktunya
sesuai yang di konfigurasikan, apabila sudah habis masa penyewaan maka klient
akan meminta IP yang baru atau di sebut memperpanjang.
Proses Penyewaan alamat IP yang
di lakukan oleh DHCP Client ke DHCP Server melalui 4 langkah berikut ini:
1.
DHCP
Discover (Broadcast) yaitu DHCP Client akan menyebarkan Request Broadcast
untuk mencari DHCP Server yang aktif.
2.
DHCP
OFFER (Unicast) yaitu setelah DHCP Server mendengar Request Broadcast dari
DHCP Client maka DHCP Server akan langsung menawarkan sebuah alamat IP kepada
DHCP Client.
3.
DHCP
Request (Broadcast) yaitu DHCP Client meminta salah satu alamat IP kepada
DHCP Server yang terdapat pada ketersediaan DHCP Pool pada DHCP Server yang
bersangkutan.
4.
DHCP ACK
(Unicast) yaitu DHCP Server akan meresponse permintaan dari Client dengan
mengirimkan Packet Acknowledgment. Lalu DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat
IP dan konfigurasi TCP lainnya kepada Client, dan memperbarui basis datbase
Miliknya. Selanjutnya Client akan Memproses Binding dengan tumpukan Protokol
TCP/IP, selanjutnya Client sudah berkomunikasi dengan jaringan karena sudah
memiliki alamat TCP/IP.
Empat tahap di atas hanya berlaku
pada saat DHCP Client baru pertama kali meminta alamat, untuk sebelumnya sudah
meminta alamat maka hanya melakukan perpanjangan atau pembaruhan alamat saja pada
nomer 3 dan 4.
Berbeda dengan sistem
DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam
sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam
sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya.
Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server
tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat
menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan
sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu
ke waktu.
Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP
client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan
peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan
dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya
bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah
disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai
alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang
tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam
konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan
kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan
sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa
peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP
Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease
juga sering disebut sebagai Reservation.
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan
oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server,
server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan
tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang
administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP
Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering digunakan, yang dapat disusun
dalam tabel berikut.
Nomor DHCP Option
|
Nama DHCP Option
|
Apa yang dikonfigurasikannya
|
003
|
Mengonfigurasikan default gateway dalam konfigurasi alamat
IP. Default gateway merujuk kepada alamat router.
|
|
006
|
||
015
|
DNS Domain Name
|
Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server yang menjadi “induk” dari
DNS Server yang bersangkutan.
|
044
|
NetBIOS over TCP/IP Name Server
|
|
046
|
NetBIOS over TCP/IP Node Type
|
|
047
|
NetBIOS over TCP/IP Scope
|
Membatasi klien-klien NetBIOS agar hanya dapat berkomunikasi dengan klien
lainnya yang memiliki alamat DHCP Scope yang sama.
|
#. LAB
DHCP
-
Topology:
Ket: Router di
atas akan memberikan IP DHCP kepada setiap Klient (PC), berikut ini
konfigurasinya:
-
Router
IDN1:
Router>enableRouter#configure terminalEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#hostname @idn1@idn1(config)#int f0/0@idn1(config-if)#ip add 192.168.1.254 255.255.255.0@idn1(config-if)#no shut@idn1(config-if)#exit@idn1(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.1.10 192.168.1.50@idn1(config)#ip dhcp pool pool-IDN1@idn1(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0@idn1(dhcp-config)#default-router 192.168.1.254@idn1(dhcp-config)#dns-server 192.168.1.254@idn1(dhcp-config)#lease 0 23 59@idn1(dhcp-config)#domain-name idn.id
-
Keterangan:
- excluded-address
: untuk menentukan IP yang tidak boleh di lease oleh DHCP, biasanya
berupa IP static untuk server / printer
- DHCP
pool : tentukan nama pool DHCP, misal untuk network
192.168.1.0 namanya Pool-IDN1
- network
: menentukan network DHCP
- default-router
: menentukan default gateway untuk klien
- dns-server
: menentukan dns server untuk klien
- lease
: lama waktu penggunaan IP dhcp
- domain-name
: menentukan nama domain
#. Verifikasi:
-
PC1:
Oke Sekian
dulu pada pembahasan kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua, mohon maaf kalau
ada kesalahan baik penulisan maupun kata2, mohon kritik dan sarannya,
terimakasih