Untuk CCNA kali ini kita bahas Static Routing, konsep dasar
pada ruting itu sendiri adalah memforward paket dari satu network ke network
lainnya dengan memilih jalur terbaik yang ada pada routing table Router, dengan
adanya routing memungkin untuk
berkomunikasi antar network yang berbeda dan untuk pemiihan jalur terbaik pada
network destination terdapat pada routing table.
Untuk static routing pada tiap destination
kita konfigurasi keseluruhan secara manual jadi kita membutuhkan informasi
network destination, static routing juga biasanya di gunakan pada organisasi
yang lebih kecil antara 15-25 router dan juga lebih aman menggunakan static
rotuing karena kita sendiri yang mengkonfigurasi tiap – tiap destination, untuk
administrative distance memiliki 0 atau 1, berikut ini kita buat konfigurasi
static routing menggunakan Paket Tracer untuk bisa mengikuti konfigurasi di sarankan
paham basic konfigurasi pada Cisco kalau belum tau klik di sini,
lihat Topology di bawah ini:
Keterangan:
N= network
Gi=gigabyte (Port Interface)
IDN ..= Nama Router
Untuk Konfigurasi
Tiap – tiap Router:
R1:
Router>enable
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname idn1
idn1(config)#
idn1(config)#int gi0/0
idn1(config-if)#ip add 10.0.0.1 255.255.0.0
idn1(config-if)#no shut
idn1(config)#int gi0/1
idn1(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
idn1(config-if)#no shut
idn1(config-if)#exit
-
Untuk konfigurasi
Static Routing:
Idn1(config)#ip route
<network Destination> <subnet-mask network-destination>
<gateway>
Network destination:
network tujuan yang tidak terhubung langsung (remotely connected network)
Gateway atau next-hop:
jalur yang di lewati melalui network mana atau ip address yang terletak di
depan source address untuk menuju network dstination.
Berikut ini contoh konfigurasinya:
idn1(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 10.0.0.2
idn1(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 10.0.0.2
idn1(config)#ip route 20.0.0.0 255.255.0.0 10.0.0.2
R2:
Router>enable
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname idn2
idn2(config)#
idn2(config)#int gi0/0
idn2(config-if)#ip add 10.0.0.2 255.255.0.0
idn2(config-if)#no shut
idn2(config)#int gi0/1
idn2(config-if)#ip add 20.0.0.1 255.255.0.0
idn2(config-if)#no shut
idn2(config)#int gi0/2
idn2(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
idn2(config-if)#no shut
idn2(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 10.0.0.1
idn2(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 20.0.0.2
R3:
Router>enable
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname idn3
idn3(config)#int gi0/0
idn3(config-if)#ip add 20.0.0.2 255.255.0.0
idn3(config-if)#no shut
idn3(config-if)#int gi0/1
idn3(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0
idn3(config-if)#no shut
idn3(config-if)#exit
idn3(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 20.0.0.1
idn3(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 20.0.0.1
idn3(config)#ip route 10.0.0.0 255.255.0.0 20.0.0.1
untuk
melihat yang di konfigurasikan bisa melalui command show... (pada mode
privillage) atau tambahan do show....
(pada mode Global configuration), berikut ini:
R1:
-
Untuk melihat
Interface yang sudah di setting, pastikan status Interfaces UP UP (yang di
konfigurasi)
idn1(config)#do sh ip int brInterface IP-Address OK? Method Status Protocol
GigabitEthernet0/0 10.0.0.1 YES manual up up
GigabitEthernet0/1 192.168.1.1 YES manual up up
GigabitEthernet0/2 unassigned YES unset administratively down down
Vlan1 unassigned YES unset administratively down down
-
Untuk melihat
Routing Tables pada static routing pada R1:
idn1(config)#do sh ip routeCodes: L - local, C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
10.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
C 10.0.0.0/16 is directly connected, GigabitEthernet0/0
L 10.0.0.1/32 is directly connected, GigabitEthernet0/0
20.0.0.0/16 is subnetted, 1 subnets
S 20.0.0.0/16 [1/0] via 10.0.0.2
192.168.1.0/24 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
C 192.168.1.0/24 is directly connected, GigabitEthernet0/1
L 192.168.1.1/32 is directly connected, GigabitEthernet0/1
S 192.168.2.0/24 [1/0] via 10.0.0.2
S 192.168.3.0/24 [1/0] via 10.0.0.2
Keterangan:
S 192.168.3.0/24
[1/0] via 10.0.0.2
S (static): Protokol yang aktif pada routing tables adalah
static routing,
192.168.3.0/24: merupakan destination alamat IP yang akan di
tuju pada router.
[1/0]: 1= menyatakan Administrative
distance, 0= menyatakan nilai metric.
Via 10.0.0.2: gateway atau next-hop, untuk menuju
destination melalui gerbang 10.0.0.2
Berikut ini adalah pengetesan dengan ping untuk menguji
jaringan sudah terhubung atau belum dan tracert untuk mengetahui lewat jalur mana
untuk menuju destination route, implementasi pada PC router 1 ke PC router 3:
PC R1=
PC>ping 192.168.3.2
Pinging 192.168.3.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.3.2: bytes=32 time=10ms TTL=125
Reply from 192.168.3.2: bytes=32 time=14ms TTL=125
Reply from 192.168.3.2: bytes=32 time=0ms TTL=125
Reply from 192.168.3.2: bytes=32 time=12ms TTL=125
Ping statistics for 192.168.3.2:Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:Minimum = 0ms, Maximum = 14ms, Average = 9ms
Tracing route to 192.168.3.2 over a maximum of 30 hops:
1 1 ms 0 ms 0 ms 192.168.1.1
2 1 ms 0 ms 0 ms 10.0.0.2
3 3 ms 0 ms 0 ms 20.0.0.2
4 12 ms 0 ms 13 ms 192.168.3.2
Trace complete.