Sekarang
yang kita bahas adalah Dynamic Routing setelah kemarin kita bahas Static
Routing dan Static
Default Route, mungkin teman – teman semua udah paham apa itu Static
Routing? Untuk yang satu ini Dynamic Routing pasti banyak perbedaan antara keduanya, kalau Static Routing kita sendiri yang
menentukan Destination secara manual sedangkan untuk Dynamic Routing kita tanpa
perlu konfigurasi Destination karena dynamic Routing untuk menentukan
Destinationnya, mau di lewatkan di mana untuk jalaur tercepatnya, semua secara
otomatis melalui perhitungan pada routing table router.
Berikut ini Untuk Konsep dasarnya Dynamic Routing tidak
perlu tahu network destination tapi perlu unutuk mengadvertise (mengenalkan)
semua network yang terhubung secara langsung, router tetangga akan saling
bertukar informasi routing dan membangun routing tables otomatis, juga lebih
mudah di banding static routing, update perubahan topology secara otomatis dan
biasanya di gunakan untuk organisasi yang lebih besar di banding static routing,
keunggulan dynamic routing
menguntungkan pekerjaan network admin.
Dynamic Routing Ada banyak
sebetulnya tapi yang kita bahas RIP V2
dahulu, apa itu RIP V2? Yang Pasti itu adalah dynamic routing, berikut ini mengenai RIP V2:
-
Open standar Protocol (bisa di gunakan di perangkat
router manapun)
-
Classless Routing Protocol (Support Default atau
Stub
Network)
-
Mendukung VLSM
-
Menggunakan Multicast
address 224.0.0.0.9
-
Administrative
Distance: 120 (lebih kecil lebih baik)
-
Metric: hop count (perhitungan jalur tercepat
menggunakan lompatan terpendek)
-
Hop ke – 16 Unreachable
-
Load
Balancing 4 equal path
-
Di gunakan untuk organisasi yang kecil
-
Update secara Priodic dan pertukaran keseluruhan
informasi routing setiap 30 detik.
#. konfigurasi RIP V2 pada router Cisco:
idn1(config)#router ripidn1(config-router)#version 2idn1(config-router)#network <Network-ID>idn1(config-router)#no auto-summaryidn3(config-router)#end
#. Keterangan:
Network <Network-ID>:
di gunakan untuk mengadvertise (mengenalkan) network yang terhubung langsung dengan
Router (Directly Connected-Network).
Berikut
ini kita akan nge-lab seputar RIP V2 pada simulator Paket Tracer - Router Cisco
dengan toplogy seperti gambar di bawah
ini:
#. Keterangan:
-
N= Network
-
Gi= gigabit (port interface)
-
IDN..= Nama Router
#. Konfigurasi tiap – tiap Router sesuai
dengan topology di atas:
1 . R1:
Router>enableRouter#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#hostname idn1idn1(config)#int gi0/0idn1(config-if)#ip add 10.0.0.1 255.255.0.0idn1(config-if)#no shutidn1(config-if)#exitidn1(config)#int gi0/1idn1(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0idn1(config-if)#no shutidn1(config-if)#exitidn1(config)#router ripidn1(config-router)#version 2idn1(config-router)#network 192.168.1.0idn1(config-router)#network 10.0.0.0idn3(config-router)#end
2 .
R2:
Router>enableRouter#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#hostname idn2idn2(config)#int gi0/0idn2(config-if)#ip add 10.0.0.2 255.255.0.0idn2(config-if)#no shutidn1(config-if)#exitidn2(config-if)#int gi0/1idn2(config-if)#ip add 20.0.0.1 255.255.0.0idn2(config-if)#no shutidn1(config-if)#exitidn2(config)#int gi0/2idn2(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0idn2(config-if)#no shutidn1(config-if)#exitidn2(config)#router ripidn2(config-router)#version 2idn2(config-router)#network 192.168.2.0idn2(config-router)#network 10.0.0.0idn2(config-router)#network 20.0.0.0idn3(config-router)#end
3 .
R3:
Router>enableRouter#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#hostname idn3idn3(config)#int gi0/0idn3(config-if)#ip add 20.0.0.2 255.255.0.0idn3(config-if)#no shutidn1(config-if)#exitidn3(config)#int gi0/1idn3(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0idn3(config-if)#no shutidn1(config-if)#exitidn3(config)#router ripidn3(config-router)#version 2idn3(config-router)#network 192.168.3.0idn3(config-router)#network 20.0.0.0idn3(config-router)#end
sekarang
mari kita coba cek pada routing table di salah satu router, apakah ada
perbedaan antara static routing yang kemaren kita bahas:
-
R1:
idn1#sh ip routeCodes: L - local, C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGPD - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter areaN1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGPi - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area* - candidate default, U - per-user static route, o - ODRP - periodic downloaded static routeGateway of last resort is not set10.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masksC 10.0.0.0/16 is directly connected, GigabitEthernet0/0L 10.0.0.1/32 is directly connected, GigabitEthernet0/0R 20.0.0.0/8 [120/1] via 10.0.0.2, 00:00:23, GigabitEthernet0/0192.168.1.0/24 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masksC 192.168.1.0/24 is directly connected, GigabitEthernet0/1L 192.168.1.1/32 is directly connected, GigabitEthernet0/1R 192.168.2.0/24 [120/1] via 10.0.0.2, 00:00:23, GigabitEthernet0/0R 192.168.3.0/24 [120/2] via 10.0.0.2, 00:00:23, GigabitEthernet0/0
R: Menandakan dynamic Routing RIP yang
sedang aktif pada routing tables, dengan Administrative distance 120 / metrics
2.
Selanjutunya
kita lihat informasi routing protocols yang sedang aktif pada salah satu router
dengan command berikut ini:
R1:
idn1#sh ip protocolsRouting Protocol is "rip"Sending updates every 30 seconds, next due in 22 secondsInvalid after 180 seconds, hold down 180, flushed after 240Outgoing update filter list for all interfaces is not setIncoming update filter list for all interfaces is not setRedistributing: ripDefault version control: send version 2, receive 2Interface Send Recv Triggered RIP Key-chainGigabitEthernet0/0 2 2GigabitEthernet0/1 2 2Automatic network summarization is in effectMaximum path: 4Routing for Networks:10.0.0.0192.168.1.0Passive Interface(s):Routing Information Sources:Gateway Distance Last Update10.0.0.2 120 00:00:11Distance: (default is 120)
Berdasar
output routing protocol router 1 di atas, bahwa protocol yang di gunakan adalah
RIP dengan Version 2, network 10.0.0.0 dan 192.168.1.0 memiliki Administrative
Distance 120, ada dua interface yang di aktifkan pada routing protocol RIP.
#.
Setting passive-Interfaces di R1
ini berguna
juga loh buat menghentikan routing updates yang di kirimkan ke Network R1,
dengan mengaktifkannya dengan command Passive-interface
di salah satu port router yang terhubung dengan netwrok router lainnya, pada
hal ini tidak memengaruhi advertise pada network R1, juga Network R1 masih bisa
di kenali oleh R2 dan masih mendapat update routing table di R2 dari neighbor
lainnya, ini berguna untuk mencegah MULTICAST Update, di srankan untuk topology
fullmesh untuk mengaktifkan passive-interface ini.
-
R1:
idn1(config)#router ripidn1(config-router)#passive-int gi0/0idn1(config-router)#end
di lanjutkan
dengan melihat informasi routing protocol:
idn1#sh ip protocolsRouting Protocol is "rip"Sending updates every 30 seconds, next due in 5 secondsInvalid after 180 seconds, hold down 180, flushed after 240Outgoing update filter list for all interfaces is not setIncoming update filter list for all interfaces is not setRedistributing: ripDefault version control: send version 2, receive 2Interface Send Recv Triggered RIP Key-chainGigabitEthernet0/1 2 2Automatic network summarization is in effectMaximum path: 4Routing for Networks:10.0.0.0192.168.1.0Passive Interface(s):GigabitEthernet0/0Routing Information Sources:Gateway Distance Last Update10.0.0.2 120 00:00:08Distance: (default is 120)
Passive-interface
pada port gi0/0 sudah di aktifkan. Selanjutnya kita coba melakukan Tes PING dan TRACERT dari PC IDN1 ke PC IDN3, cechk this out:
-
PING:
PC>ping 192.168.3.2Pinging 192.168.3.2 with 32 bytes of data:Reply from 192.168.3.2: bytes=32 time=1ms TTL=125Reply from 192.168.3.2: bytes=32 time=11ms TTL=125Reply from 192.168.3.2: bytes=32 time=0ms TTL=125Reply from 192.168.3.2: bytes=32 time=13ms TTL=125Ping statistics for 192.168.3.2:Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),Approximate round trip times in milli-seconds:Minimum = 0ms, Maximum = 13ms, Average = 6ms
-
TRACERT:
PC>tracert 192.168.3.2Tracing route to 192.168.3.2 over a maximum of 30 hops:1 1 ms 0 ms 0 ms 192.168.1.12 0 ms 1 ms 0 ms 10.0.0.23 0 ms 0 ms 0 ms 20.0.0.24 10 ms 11 ms 0 ms 192.168.3.2Trace complete.
Untuk menuju ke PC IDN3
membutuhkan 4 hop.
#. REVIEW:
-
Keunggulan
RIP:
1. Mudah
di konfigurasi
2. Tidak
memerlukan design
3. Tidak
kompleks
4. Less
overhed
-
Kekurangan
RIP:
1. Penggunaan
bandwith yang sangat tinggi karena memerlukan MULTICAST setiap 30 detik (RIP
V1)
2. Terbatas
juga pada jumlah HOP.
3. Tidak
scalable HOP Count hanya 15
4. Konvergensi
rendah (waktu yang di butuhkan oleh router untuk menggunakan route alternative
pada saat best route down).
Mungkin hanya itu saja pada
posting kali ini semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.